Rintik Hujan

08 November 2012 0 komentar
Bulan November yang menggamit perasaan. Seperti merasakan suatu kehilangan.

Bila disedari, tidak lain inilah realiti kehidupan. Masa dan putaran. Masa dan kehidupan yang selari dan tidak akan berpatah kembali.

Betapa sebuah kerinduan diubati dengan titisan air hujan yang mencurah bumi di petang sekian hari. Nyamannya udara dan heningnya bauan tanah yang diliputi rumpun alam, benar-benar membawa fikiran menujah masa lampau yang pergi, meskipun diri ini tetap bertapak di atas bumi realiti.

Nu'man menoleh ke luar tingkap biliknya. Diperhatikan rintik-rintik air hujan masih tidak berhenti mencurah segala isinya. Langit gelap, meskipun di selatan sudah tersingkap langit biru, melindungi sinaran suria yang tidak sabar untuk memancar semula wajahnya.

Hati kecil Nu'man sering berbicara. Dia memahami bicara alam disekitarnya, seperti mereka sahabat lama.

'Inilah hujan, air yang turun dari langit', monolog dirinya.

Pintu bilik terbuka. Umi melihat Nu'man sendirian merenung ke luar tingkap. 

'Nu'man, apa yang sayang renungkan?, tanya Umi penuh kasih sayang, sambil mengusap rambut halus anaknya itu.

'Umi, inilah hujan, air yang turun dari langit', jelas Nu'man. Matanya tidak berkelip melihat rintik-rintik yang berterusan.

'Ya sayang, inilah hujan, air yang turun dari langit' balas Umi sambil membaitkan senyuman.

Abi berdiri di muka pintu, sambil tersenyum melihat mereka berdua. Hatinya lantas berdoa;


'Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami yang menjadi penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa'



'Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang batil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia akan tetap ada di bumi. Demikian Allah membuat perumpamaan' (Ar-Ra'd:17)



'Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkanNya bumi yang tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)' (An-Nahl:65)


'Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan air hujan itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu' (Ibrahim:32)


'Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dari air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butiran yang banyak; dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berubah dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman' (Al-An'am:99)



'Inilah hujan. Air yang turun dari langit'

0 komentar:

Post a Comment

 

©Copyright 2011 Kelana Cinta Al-Farouq | TNB